Sucipno Bangga Jadi Perajin dan Penjual Produk-produk dari Tanah Liat
"Tanah liat yang digunakan perajin beda-beda sesuai daerahnya masing-masing tetapi hasilnya sama"
DI pinggir Jalan Terusan Kopo, Bandung, terlihat sebuah toko yang baru dibuka dengan nuansa barang-barang antik yang mengingatkan kita pada zaman dulu.
Berjejer di depan toko itu kendi-kendi dan dekorasi dari tanah liat yang dimiliki oleh seorang perajin asal Tegal, Sucipno (48).
Sudah 15 tahun Sucipno berjualan barang-barang dari tanah liat. Dua bulan ini ia menginjakan kaki di kota kembang ini. Mencoba mengadu nasib di kota kreatif ini.
Sucipno tinggal di Perumahan Gading Junti Asri, Kopo, bersama istri dan anaknya yang baru menginjak kelas 2 SMK.
"Dulu saya perajin di Tegal, sekarang cuma jualan saja karena di sini tidak ada lahannya sama tidak ada dananya" kata Sucipno saat di temui di tokonya, Rabu (4/11/2020).

Barang-barang antik dari tanah liat ini berasal dari Yogyakarta dan Cirebon yang dipesan langsung olehnya.
Barang-barang tersebut ada penggorengan, panci, kompor, cetakan surabi, kendi, dan masih banyak lainnya.
Walaupun sudah berjualan barang-barang dari tanah liat, Sucipno pernah menggeluti pekerjaan-pekerjaan lain seperti busana dan kuliner. Tetapi pada akhirnya yang membuat nyaman Sucipno ya berjualan barang-barang dari tanah liat.
Untuk pembuatan perabotan atau dekorasi dari tanah liat ini biasanya membutuhkan sedikitnya 5 hari. Para perajin tanah liat juga sangat bergantung pada panas matahari.
"Tanah liat yang digunakan perajin beda-beda sesuai daerahnya masing-masing tetapi hasilnya sama" katanya.
Fina Van Parodikan Adegan Bollywood di Youtube, Berkat Ketekunannya Bisa Meraih Rp 45 Juta Per Bulan |
![]() |
---|
Scottish Fold, Kucing yang Lagi Ngetren Dipelihara, Banyak Disukai Artis |
![]() |
---|
Jualan Pakaian Bekas Layak Pakai, Emon Mampu raih Omzet Rp 50 Juta Per Bulan |
![]() |
---|
Berkat Prangko Gita Jadi Pebisnis Filateli, Hidupnya Berkecukupan, Beberapa Kali ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Gea: Menangis Tak Membuat Masalah Hilang, Perempuan Tetap Harus Meraih Mimpi |
![]() |
---|