Kisah Jatuh Bangun Faizal Firmansyah, Pebisnis Properti yang Sukses di Bandung

Kisah Jatuh Bangun Faizal Firmansyah, Pebisnis Properti yang Sukses di Bandung

TRIBUNJABARWIKI.ID - "Jika seseorang bersungguh-sungguh dalam berusaha, kesuksesan akan datang dengan sendirinya".

Ungkapan tersebut sangat cocok dengan sosok Faizal Firmansyah , pengusaha sukses di bidang properti.

Siapa yang menyangka, Faizal yang usianya baru menginjak 36 tahun, telah memiliki Perusahaan Properti sendiri yang dinamakan Bina Insan Madani sejak 2012.

Dari usaha propertinya tersebut, ia sukses berbisnis di properti rumah mewah dan berhasil menjual beberapa apartemen mewah.

Di antaranya adalah Cluster Green Edelwies di Ujungberung, dan Apartemen Pinewood di Jatinangor.

Lalu seperti apa kisah sukses Faizal dalam membangun bisnis propertinya?

Berikut penuturan Faizal Firmansyah kepada Tribun Jabar.

Kisah kesuksesan Faizal ini bermula sekitar 9 tahun lalu, saat itu ia baru saja lulus kuliah di STT Tekstil Bandung.

Setelah lulus kuliah ,kemudian Faizal memutuskan untuk bekerja di satu pabrik tekstil di Rancaekek sebagai Quality Control, namun itu bertahan selama tujuh bulan saja.

"Berhubung saya lulusan STT Tekstil, maka saya lanjut bekerja di perusaan tersebut, karena merasa tidak ada kecocokan, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di sana" jelas Faizal kepada Tribun Jabar, ditemui di kediamannya, kawasan perumahan Gedebage, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Setelah berhenti bekerja, Faizal pun tidak patah arang, Ia tetap semangat untuk mencari pekerjaan lainnya.

Lalu pada 2009, Faizal diajak temannya untuk bergabung di Perusahaan IT - CV Codena selama kurang lebih dua tahun.

Pada perusahaan tersebut, Faizal diposisikan langsung sebagai Divisi Marketing.

"Saat itu Saya mulai merasa nyaman bekerja di sana, bahkan dari pekerjaan ini saya bisa melanjutkan kuliah S2 Jurusan Manajemen di STIE Pasundan," ujar Faizal.

Selama bekerja, Faizal bisa menyempatkan diri untuk mengikuti kuliah malam, hingga akhirnya Ia menyelesaikan kuliah S2-nya.

Berbekal ilmu yang Faizal dapatkan dari perusaan tersebut, Ia pun mencoba memulai bisnis sendiri dengan membuka kios kecil yang bernama Daurul Tauhid.

"Saya berjualan beberapa semacam audio haji dan Alquran digital, Alhamdulillah waktu itu omset saya sampai Rp 25 juta per bulan terkadang sampai Rp 40 juta per bulan," ujar Faizal.

Namun, bisnis yang Ia geluti tersebut tidak bertahan lama, setelah terjadi impor besar besaran produk sejenis dari Cina.

Sehingga omset penjualannya mengalami penurunan drastis dan masif.